Solusi IP Dinamis di Cisco: Langkah Mudah Mengonfigurasi DHCP Server

Pengalamatan IP

Setelah belajar IP Addressing pada artikel Mengenal IPv4 Address nah kita juga harus mempelqajari pengalamatan IP dalam jaringan, pengalamatan IP umunya terbagi menjadi dua yaitu statis dan dinamis. Statis yaitu ketika kita mengkonfigurasikan alamat IP secara manual satu persatu, mungkin untuk jaringan berskala kecil masih bisa kita lakukan statis namun bagaimana jika kita di minta untuk mengkonfigurasi alamat IP di jaringan berskala besar? 100 Host 2000 Host ? Pasti keritingkan jari jari kita hehe, maka dari itu dibutuhkannya pengalamatan IP secara dynemic atau dinamis. Sesuai namanya pengalamatan secara dinamis yaitu konfigurasi yang memungkinkan kita untuk mendistribusikan IP secara otomatis dengan range IP tertentu, dan konfigurasi yang paling umum digunakan adalah DHCP.

DHCP

DHCP atau Dynemic Host Configuration Protokol, yaitu configurasi yang digunakan oleh seroang administrator jaringan untuk mendistribusikan IP secara otomatis, dengan adanya DHCP ini kita bisa mendistribusikan IP ke banyak perangkat dalam satu waktu. DHCP terbagi menjadi dua yaitu DHCP Server dan DHCP Client. Untuk DHCP server sendiri yaitu perangkat yang bertugas untuk mendistibusikan IP sedangkan DHCP Client yaitu perangkat yang menerima ip dari DHCP server.

Fungsi DHCP Server

Ada beberapa fungsi DHCP Server yaitu :

  1. Mengelola dan mendistribusikan IP, yaitu memberikan IP pada client secara otomatis.
  2. Mencegah terjadinya duplikat alamat IP, mengelola IP agar tidak ada alamat IP yang sama dalam satu jaringan.
  3. Memperbarui alamat IP secara otomatis, alamat IP yang diterima client akan bersifat sementara dan akan otomatis berganti sesuai waktu yang sudah diatur.
  4. Mendukup penggunaan kembali, setelah IP tidak di gunakan pada sebuah perangkat maka DHCP Server akan  otomatis mendistribusikan IP tersebut untuk dapat digunakan perangkat lain.

Tahapan dalam DHCP

  1. DHCPDISCOVER, yaitu proses ketika perangkat client mengirim pesan broadcast untuk mencari DHCP Server dalam jaringanya.
  2. DHCPOFFER, yaitu proses ketika perangkat DHCP Server membalas pesan client dan menawarkan service nya.
  3. DHCPREQUEST, yaitu proses ketika perangkat client menerima tawaran dari DHCP Server dan merequest service dari Server.
  4. DHCPACK, yaitu proses ketika DHCP Server mengirim acknowledge atau pengakuan  bahwa service nya sudah bisa digunakan oleh client.

Simulasi DHCP Server Mengggunakan Cisco Packet Tracer

Pada kali ini kita akan mengsimulasikan configurasi DHCP server ini memakai Cisco Packet Tracer, dalam cisco sendiri DHCP server ini bisa kita configurasi melalui 3 metode, metode pertama adalah kita configurasi pada perangikat Router, metode ke dua adalah configurasi pada perangkat Switch, dan metode ketiga adalah kita configurasi pada Server terpisah akan kita praktekan satu persatu.

1. Configurasi DHCP Server pada Router Cisco

Buat topology seperti ini pada cisco paket tracer kalian

Masuk ke configurasi router, dan lakukan configurasi berikut :

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Langkah selanjutnya adalah keluar dari konfigurasi interface dan buat DHCP Pool nya.

Router(config-if)#exit
Router(config)#ip dhcp pool NamaPool -> Buat DHCP Pool
Router(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0 -> IP Network untuk client
Router(dhcp-config)#default-route 192.168.10.1 -> Menentukan IP Default gateway

Configurasi DHCP Client pada kedua PC yang sudah kita tambahkan tadi :

Terlihar PC sudah mendapat DHCP sesauai dengan yang kita configurasi pada pool DHCP Server di router, menandakan bahwa configurasi DHCP Server kita susksess!

2. Configurasi DHCP Server pada Switch Cisco

Buat topology seperti ini di packet tracer kalian, hampir sama seperti sebelumnya namun kita tidak menggunakan router kali ini

Ikuti configurasi ini pada switch kalian :

Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#ip dhcp pool pool1
Switch(dhcp-config)#network 192.168.11.0 255.255.255.0
Switch(dhcp-config)#default-route 192.168.11.1
Switch(dhcp-config)#exit
Switch(config)#int vlan1
Switch(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown

Kemudian kembali ke PC dan cek apakah PC sudah mendapatkan IP, caranya sama seperti sebelumnya ya

Mantap PC sudah dapat IP sesuai dengan pool DHCP yang kita buat pada switch, artinya configurasi DHCP kita suskess lagi.

3. Configurasi DHCP Server pada Server terpisah

Buat topology seperti berikut di packet tracer kalian :

Setting DHCP servernya seperti berikut :

Masuk ke menu Service kemudian masuk ke DHCP, maka akan muncul menu menu seperti di gambar

Hidupkan dahulu service DHCP servernya dengan pilih On kemudian isi pool sesuai dengan alokasi kemudian save dan kalian bisa melihat pool yang sudah kalian buat di menu bawah

Test apakah PC sudah mendapat IP sesuai dengan alokasi kita :

Terlihat PC sudah mendapat IP sesuai dengan alokasi yang sudah kita buat, artinya configurasi kita suksess lagi!

Dari ketika configurasi diatas kita sudah bisa menerapkan dan mengkonfirgurasi DHCP Server pada cisco menggunakan simulasi cisco packet tracer

semoga ilmu yang dibagikan bermanfaat dan jika ada saran boleh banget disampaikan di kolom komentar

Always be learning

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
IRR, RPKI & PeeringDB for Operators

IRR, RPKI & PeeringDB for Operators

Interkoneksi Perangkat EXFO MAX-860G untuk Bertest (Bit Error Rate Test)

Interkoneksi Perangkat EXFO MAX-860G untuk Bertest (Bit Error Rate Test)

Standardizing Business Processes for Network Management: A Documentation Guide

Standardizing Business Processes for Network Management: A Documentation Guide